Rupiah Loyo Di Awal Tahun Rp 15.440

CNBC Media – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (3/1/2024). Rupiah dibuka di level Rp 15.440 per dolar AS, melemah 0,15 persen dari penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.418 per dolar AS.

Pergerakan rupiah hari ini mengikuti pelemahan mata uang Asia lainnya terhadap dolar AS. Dolar Singapura dibuka menguat 0,21 persen, yuan China menguat 0,24 persen, peso Filipina menguat 0,24 persen, baht Thailand menguat 0,25 persen, won Korea Selatan menguat 0,32 persen, ringgit Malaysia menguat 0,50 persen, dan yen Jepang melemah 0,04 persen.

Pengamat pasar uang, Lukman Leong, mengatakan pelemahan rupiah hari ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

• Perkiraan kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada pertemuan bulan Juli 2023. Hal ini untuk meredam inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 8,6 persen pada Mei 2023.
• Kekhawatiran resesi global. Kekhawatiran resesi global semakin meningkat, terutama setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memperingatkan bahwa resesi di zona euro kemungkinan akan terjadi pada tahun 2023.
• Arus modal asing yang keluar dari Indonesia. Investor asing cenderung melepas aset di negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk mencari aset yang lebih aman di tengah ketidakpastian global.

Lukman memproyeksikan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.400 sampai Rp 15.500 per dolar AS sepanjang hari ini.

“Rupiah masih berpotensi melemah, terutama jika The Fed memang menaikkan suku bunganya lebih agresif,” kata Lukman.