Rupiah Kembali Roboh Di Angka Rp 15.630

CNBC Media – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kembali melemah pada perdagangan Selasa (23/1/2024). Rupiah ditutup di level Rp 15.630 per USD, melemah 0,22% dari posisi penutupan sebelumnya di Rp 15.600 per USD.

Pelemahan rupiah ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah kenaikan suku bunga acuan The Fed yang akan berdampak pada aliran modal asing. Selain itu, masih tingginya inflasi di Amerika Serikat juga menjadi faktor yang menekan nilai tukar rupiah.

“Pelemahan rupiah ini masih akan berlanjut hingga suku bunga acuan The Fed naik secara signifikan,” kata analis pasar uang, Rully Nova.

Rully memperkirakan, rupiah hari ini masih akan berada di kisaran Rp 15.500-Rp 15.700 per USD dalam beberapa hari ke depan.

Pelemahan rupiah ini akan berdampak negatif pada perekonomian Indonesia. Hal ini karena akan membuat impor menjadi lebih mahal, sehingga akan meningkatkan inflasi. Selain itu, pelemahan rupiah juga akan membuat daya saing ekspor Indonesia menjadi menurun.

Oleh karena itu, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan cadangan devisa.

Selain itu, pemerintah juga perlu menjaga inflasi agar tidak terlalu tinggi. Hal ini untuk menghindari terjadinya capital outflow atau arus modal asing yang keluar dari Indonesia.