Rupiah Menguat 0,13% Jadi Rp 15.615

CNBC Media – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menguat 0,13% pada perdagangan hari ini, Jumat (19/1/2024). Rupiah diperdagangkan pada level Rp 15.615 per USD, dari sebelumnya Rp 15.635 per USD.

Penguatan rupiah hari ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain kekhawatiran pasar terhadap inflasi Amerika Serikat yang semakin tinggi. Inflasi Amerika Serikat pada Desember 2023 mencapai 7%, tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Kekhawatiran ini mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman, seperti mata uang safe haven, seperti yen Jepang dan franc Swiss.

Selain itu, penguatan rupiah juga didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri. Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2023 mencapai 5,02%, tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi yang kuat ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih dalam jalur pemulihan.

Di sisi lain, dolar AS juga melemah terhadap mata uang utama lainnya, seperti yen Jepang dan franc Swiss. Yen Jepang menguat 0,3% menjadi 113,2 yen per USD, dari sebelumnya 112,8 yen per USD. Franc Swiss menguat 0,2% menjadi 0,92 franc per USD, dari sebelumnya 0,91 franc per USD.

Pada perdagangan rupiah hari ini kemungkinan akan masih menguat. Namun, penguatan rupiah akan terbatas karena kekhawatiran pasar terhadap inflasi Amerika Serikat yang masih tinggi.