Rupiah Lesu Di Tahun Baru Pada Titik Rp 15.438

CNBC Media – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dibuka melemah pada perdagangan hari pertama tahun 2024, Senin (01/01/2024). Rupiah dibuka di level Rp 15.438 per USD, melemah 0,2% dari penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp 15.409 per USD.

Pelemahan rupiah hari ini pada awal tahun ini dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya adalah kenaikan suku bunga The Fed yang diprediksi akan lebih agresif pada tahun 2024. Hal ini akan meningkatkan daya tarik investasi di Amerika Serikat dan mendorong arus modal keluar dari Indonesia.

Selain itu, pelemahan rupiah juga dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global yang masih belum pasti. Hal ini seiring dengan meningkatnya risiko perang di Ukraina dan gangguan rantai pasok global.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) telah mengambil langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. BI telah melakukan intervensi di pasar valuta asing (valas) dan menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,5%.

Namun, langkah-langkah tersebut belum mampu sepenuhnya menahan pelemahan rupiah. Analis memperkirakan rupiah masih akan melanjutkan pelemahannya pada pekan ini.

“Pelemahan rupiah masih akan berlanjut pada pekan ini,” kata analis dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Rully Aryawan.

Rully memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 15.300-Rp 15.500 per USD pada pekan ini.

“Pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh hasil pertemuan The Fed pada pekan ini,” kata Rully.