Menu
Rupiah Menguat 0,53% Akibat Jokowi Effect

Rupiah Menguat 0,53% Akibat Jokowi Effect

Rupiah terlihat mulai kuat saat menantang dolar Amerika Serikat (AS) saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) panggil Komite Kestabilan Mekanisme Keuangan (KSSK) Ke Istana Negara.

Shandy Aulia 6 bulan ago 14

CNBC Media – Rupiah terlihat mulai kuat saat menantang dolar Amerika Serikat (AS) saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) panggil Komite Kestabilan Mekanisme Keuangan (KSSK) Ke Istana Negara.

Dikutip dari Refinitiv, mata uang Garuda ditutup di angka Rp15.845/US$ atau kuat 0,53% pada sepanjang perdagangan tempo hari, Selasa (24/10/2023). Posisi ini sudah memutus trend pelemahan rupiah yang terjadi sepanjang empat hari berurut persisnya semenjak 18 Oktober 2023.

Pengokohan rupiah tempo hari terjadi saat Jokowi panggil KSSK ke Istana Negara, buat memberi up-date keadaan terbaru dan perubahan ekonomi global. Datang di pertemuan itu Menteri Keuangan Sri Mulyani ditemani oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan komisioner Kewenangan Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner Instansi Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.

Untuk dipahami, KSSK akan melaunching paket peraturan untuk memberi respon keadaan ekonomi terbaru. Khususnya yang disebabkan karena global yang lebih buruk dan berpengaruh ke ekonomi dan pasar keuangan Indonesia.

“Kita terus akan sinkronkan peraturan moneter dan pajak supaya pada kondisi di mana pemicunya ialah negara seperti Amerika Serikat efeknya ke ekonomi kita dapat dimitigasi dan diminimalisir. Baik pada nilai ganti, inflasi, atau pada kemajuan ekonomi dan kestabilan mekanisme keuangan,” jelas Sri Mulyani selesai rapat.

Berpindah di hari ini, Rabu (25/10/2023) ada kekuatan rupiah dapat meneruskan pengokohan, pasalnya tidak banyak data ekonomi penting yang punya pengaruh. Kebalikannya, dampak peraturan Bank Indonesia (BI) berkaitan meningkatkan suku bunga dan beberapa stimulan yang diberi rasanya mulai di tanggapan baik oleh pasar.

Hal itu mulai dirasa pada pasar saham tempo hari yang mulai kuat, Index Harga Saham Kombinasi (IHSG) pada Selasa (25/10/2023) ditutup kuat 0,92%, ini searah dengan harapan pasar yang menginginkan inflow karena musim penerbitan neraca keuangan kwartal III-2023 telah diawali.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam pangkalan waktu /jam, gerakan rupiah terlihat mulai kuat pada dolar AS diikuti harga yang telah sukses tembus ke bawah sejumlah garis rerata sepanjang 20 jam dan 50 jam (Moving Average/MA 20 dan MA50). Penutupan tempo hari memperlihatkan rupiah yang makin menghindar dari tingkat Rp15.900/US$.

Sekarang tempat pengokohan paling dekat yang kekuatan dites ada pada posisi Rp15.820/US$, nilai ini bersisihan dengan garis rerata sepanjang 100 jam (MA100), ini dapat untuk jadikan sasaran paling dekat pengokohan rupiah. Walau begitu, karena trend besar rupiah tetap menurun, aktor pasar perlu tetap menyimak bila masih tetap ada pembalikan arah menurun, paling dekat dapat ke tingkat psikis Rp15.900/US$ kembali.

– Advertisement – BuzzMag Ad
Written By