Menu
2023 Kaleidoskop Adu Strategi Merger dan Akuisisi di Industri Perbankan

2023 Kaleidoskop Adu Strategi Merger dan Akuisisi di Industri Perbankan

Industri perbankan Indonesia di tahun 2023 diwarnai dengan sejumlah aksi merger dan akuisisi (M&A).

Shandy Aulia 4 bulan ago 11

CNBC Media – Industri perbankan Indonesia di tahun 2023 diwarnai dengan sejumlah aksi merger dan akuisisi (M&A). Aksi-aksi tersebut didorong oleh sejumlah faktor, seperti konsolidasi industri, efisiensi biaya, dan ekspansi bisnis.

Ketentuan modal inti Rp 3 triliun yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2020 bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan bank dan meningkatkan daya saing industri perbankan Indonesia. Ketentuan ini berlaku bagi seluruh bank umum, termasuk bank konvensional, bank syariah, dan bank pembangunan daerah (BPD).

Pada akhir tahun 2022, seluruh bank umum telah memenuhi ketentuan modal inti Rp 3 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa industri perbankan Indonesia telah memiliki struktur permodalan yang kuat.

Aksi M&A terbesar di industri perbankan Indonesia di tahun 2023 adalah merger antara Bank Panin dan Bank Royal Indonesia. Merger tersebut menghasilkan bank baru bernama PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. Merger ini menjadi salah satu merger terbesar di industri perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, ada juga sejumlah aksi M&A lain yang cukup besar, seperti:

  • Akuisisi Bank Woori Saudara oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk.
  • Akuisisi PT Bank Victoria International Tbk. oleh PT Bank Permata Tbk.
  • Akuisisi PT Bank Danamon Indonesia Tbk. oleh PT Bank Jago Tbk.

Aksi-aksi M&A di industri perbankan Indonesia di tahun 2023 didorong oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah konsolidasi industri. Industri perbankan Indonesia saat ini didominasi oleh sejumlah bank besar, seperti Bank Mandiri, Bank BCA, dan Bank BRI.

Konsolidasi industri ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya dan daya saing industri perbankan Indonesia. Selain itu, konsolidasi ini juga diharapkan dapat mengurangi risiko sistemik di industri perbankan.

Selain konsolidasi, aksi M&A juga didorong oleh faktor efisiensi biaya. Aksi M&A dapat membantu bank untuk mengurangi biaya operasional, seperti biaya tenaga kerja, biaya infrastruktur, dan biaya pemasaran.

Aksi M&A juga dapat menjadi strategi ekspansi bisnis bagi bank. Aksi M&A dapat membantu bank untuk memperluas cakupan nasabah, produk, dan layanannya.

Adu strategi M&A di industri perbankan Indonesia di tahun 2023 diyakini akan berdampak positif bagi industri perbankan Indonesia secara keseluruhan. Aksi-aksi M&A tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya, daya saing, dan stabilitas industri perbankan Indonesia.

Selain itu, aksi-aksi M&A tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan layanan perbankan bagi masyarakat Indonesia.

– Advertisement – BuzzMag Ad
Written By